Minggu, 20 Maret 2016

egois (seharusnya jangan dibaca)

Men, kalo misalnya ane mau mengungkapkan pola pikir ane, pasti bakal terkesan egois. Dan kalian pasti gak suka sama itu.

Selfish:
Kalo menurut kamus inggris-indonesia karangan jhon m echols dan hassan shadily artinya:
Egois,(suka)mementingkan diri sendiri atau berbuat demikian demi kepentingan sendiri
Lawan kata dari egois adalah tidak lain dan tidak bukan “tidak egois” (maap, ane gak tau sinonim dari “tidak egois” makanya ane pake kata itu aja)

Tidak egois artinya (sudah pasti) berkebalikan dengan arti egois, yaitu:

Tidak mementingkan diri sendiri atau berbuat demi kepentingan bersama.

Kalo kita jamah baik-baik, arti dari kata diatas artinya sama. Yaitu agar “kita bisa tetap hidup”. Yah.. gak peduli kita mau nolong orang atau diri sendiri intinya itu semua untuk kita sendiri.

Jadi bisa disimpulkan kalau masalah “egois” dan “tidak egois” itu letak perbedaanya hanya dari sedut pandang seseorang.

Contohnya gini:

Ada cerita tentang Budi dan Ani (nama paling umum diindonesia)
Budi adalah anak yang bergolongan darah b (care tapi gak dikelihatin)
Ani adalah anak yang bergolongan darah ab (blak-blakan dan aneh)
Ani punya penyakit maag, Budi tahu itu. makanya Setiap kali mereka makan bareng, budi bakal 
mengurangi porsi makan ani. Nah.. sekarang, apa budi egois?

Pasti mayoritas menjawab “enggak”, kalian bilang begitu karena respon dari kalimat  “Ani punya penyakit maag, Budi tahu itu. makanya”. Semisal ane hapus kata itu jadinya:

Ada cerita tentang Budi dan Ani (nama paling umum diindonesia)
Budi adalah anak yang bergolongan darah b (care tapi gak dikelihatin)
Ani adalah anak yang bergolongan darah ab (blak-blakan dan aneh)
Setiap kali mereka makan bareng, budi bakal mengurangi porsi makan ani. Nah.. sekarang, apa budi egois?

Pasti kalian bakal menganggap budi egois, karena porsi makananya jadi lebih besar (cie anak kos). Dan itu yang dipikirkan oleh Ani.
Jadi intinya yang membuat perbedaan antara egois dan “tidak egois” adalah sudut pandang kita terhadap suatu hal yang disebabkan keterbatasan informasi dan kita terlalu cepat mengambil keputusan.

Hal itu yang membuat ane jadi gak suka sama karakter harry dari novel harry potter dan diri ane sendiri karena baca novel itu. ane gak suka sama Harry karena dia terlalu cepat mengambil keputusan seperti menggangap snape jahat dan ayahnya hebat. Oke, pasti seorang anak menggangap ayahnya hebat. Tapi harry langsung menjudge ayahnya hebat karena mendengar hal baik tentang ayahnya dan menjudge snape jahat karena melihat dia melakukan hal “jahat”. Dia mengambil keputusan terlalu cepat dan akhirnya menjadi “F*CK UP” disaat dia tahu masa lalunya yang suka membully snape dan betapa snape mencintai ibu harry sehingga dia melindungi harry.

Sama halnya dengan ane, ane juga berhasil di “mind f*ck” oleh J. K. Rowling, awalnya ane menjudge albus dumbledor terlalu cepat. Ane anggap dia baik terus dia jahat saat dia mengorbankan harry sebagai horcrux terakhir, dan jadi baik lagi disaat ane sadar kalo albus meninggalkan batu kehidupan untuk harry.


Well done J. K. Rowling... well done..



kok berapa hari ini ane lupa kasih salam? yup, jawabanya karena ane iseng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar