Men, kalo misalnya ane mau
mengungkapkan pola pikir ane, pasti bakal terkesan egois. Dan kalian pasti gak
suka sama itu.
Selfish:
Kalo menurut kamus
inggris-indonesia karangan jhon m echols dan hassan shadily artinya:
Egois,(suka)mementingkan diri
sendiri atau berbuat demikian demi kepentingan sendiri
Lawan kata dari egois adalah tidak
lain dan tidak bukan “tidak egois” (maap, ane gak tau sinonim dari “tidak egois”
makanya ane pake kata itu aja)
Tidak egois artinya (sudah pasti)
berkebalikan dengan arti egois, yaitu:
Tidak mementingkan diri sendiri
atau berbuat demi kepentingan bersama.
Kalo kita jamah baik-baik, arti
dari kata diatas artinya sama. Yaitu agar “kita bisa tetap hidup”. Yah.. gak
peduli kita mau nolong orang atau diri sendiri intinya itu semua untuk kita
sendiri.
Jadi bisa disimpulkan kalau
masalah “egois” dan “tidak egois” itu letak perbedaanya hanya dari sedut
pandang seseorang.
Contohnya gini:
Ada cerita
tentang Budi dan Ani (nama paling umum diindonesia)
Budi adalah
anak yang bergolongan darah b (care tapi gak dikelihatin)
Ani adalah anak
yang bergolongan darah ab (blak-blakan dan aneh)
Ani punya
penyakit maag, Budi tahu itu. makanya Setiap kali mereka makan bareng, budi
bakal
mengurangi porsi makan ani. Nah.. sekarang, apa budi egois?
Pasti mayoritas menjawab “enggak”, kalian bilang begitu
karena respon dari kalimat “Ani punya
penyakit maag, Budi tahu itu. makanya”. Semisal ane hapus kata itu jadinya:
Ada cerita tentang Budi dan Ani
(nama paling umum diindonesia)
Budi adalah anak yang bergolongan
darah b (care tapi gak dikelihatin)
Ani adalah anak yang bergolongan
darah ab (blak-blakan dan aneh)
Setiap kali mereka makan bareng,
budi bakal mengurangi porsi makan ani. Nah.. sekarang, apa budi egois?
Pasti kalian bakal menganggap budi egois, karena porsi
makananya jadi lebih besar (cie anak kos). Dan itu yang dipikirkan oleh Ani.
Jadi intinya yang membuat perbedaan antara egois dan “tidak
egois” adalah sudut pandang kita terhadap suatu hal yang disebabkan
keterbatasan informasi dan kita terlalu cepat mengambil keputusan.
Hal itu yang membuat ane jadi gak
suka sama karakter harry dari novel harry potter dan diri ane sendiri karena
baca novel itu. ane gak suka sama Harry karena dia terlalu cepat mengambil
keputusan seperti menggangap snape jahat dan ayahnya hebat. Oke, pasti seorang
anak menggangap ayahnya hebat. Tapi harry langsung menjudge ayahnya hebat
karena mendengar hal baik tentang ayahnya dan menjudge snape jahat karena
melihat dia melakukan hal “jahat”. Dia mengambil keputusan terlalu cepat dan
akhirnya menjadi “F*CK UP” disaat dia tahu masa lalunya yang suka membully
snape dan betapa snape mencintai ibu harry sehingga dia melindungi harry.
Sama halnya dengan ane, ane juga
berhasil di “mind f*ck” oleh J. K. Rowling, awalnya ane menjudge albus
dumbledor terlalu cepat. Ane anggap dia baik terus dia jahat saat dia mengorbankan
harry sebagai horcrux terakhir, dan jadi baik lagi disaat ane sadar kalo albus
meninggalkan batu kehidupan untuk harry.
Well done J. K. Rowling... well
done..
kok berapa hari ini ane lupa kasih salam? yup, jawabanya karena ane iseng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar