Wow...
gak pernah ane kira kalo ane bakal nulis kayak gini lagi... 5 tahun, ya 5 tahun
ane vakum nulis diary.. kau tau men? Itu adalah 5 tahun yang panjang. Pindah
dari hab satu ke hab lain
Tunggu...
kalian belum dengar? Oh tentu saja!! Diary lamaku terbakar! Gomen!..
Jadi
cerita dari awal ya?...
Kau
tau.. itu terjadi saat umurku 18 tahun, saat aku akan dapat ktp-ku, berita yang
benar benar-buruk.... kau percaya? Dewan keamanan PBB tetap “MENDEKLARASIKAN
PERANG” apa kurang jelas?
“MENDEKLARASIKAN
PERANG” bukan.. bukan rusia.. tapi amerika, pasti menurut kalian aneh tapi itu
kenyataanya, awalnya aku tak percaya itu.. karena aku mendengarnya via radio
RRI, kau tau kan, orang indonesia suka menyebar isu.(kalu tak salah ingat) 7 minggu sebelumnya dari yang kulihat di NHK
sektor bisnis asia sedang payah. Ya.. jangan tanya kenapa aku menonton NHK..
karena waktu itu.. hanya NHK-lah channel luar negri yang bisa kutonton dari
parabolaku(waktu itu acara tv di indonesia sedang dalam taraf downnya, mungkin
kalau sekarang kita bisa menonton TV, masih akan tetap payah).
4
hari sebelum “deklarasi perang”, seluruh listrik di “indonesia mati”, besoknya
kami sudah tidak bisa mengakses internet, 4 hari tanpa listrik adalah hari hari
terpanjang dalam hidupku.. tapi untungnya tuan rumah kami berbaik hati untuk
membagikan listrik dari generatornya... aneh memang.. bagaimana listrik
seindonesia bisa mati? Padahal setiap kota punya pembangkit listrik sendiri,
yah... mungkin ini ide pemerintah.. rumor menyebar kalau cina mau mulai
perang.. kau tau? Dikotaku tidak terlalu banyak yang membahas soal itu karena
mereka memang tidak peduli
Tapi
mungkin walikota peduli.. dan dia punya otak seperti spongebob, (lebih baik
kalau semua orang dikota tau dan panik), dia bukan pemimpin yang baik.. dua
tahun sesudahnya dia dibunuh wakilnya sendiri dan wakilnya ditangkap jadi ada
kekosongan pemimpin dikota ane.. dan entah kenapa untuk sesaat kota jadi
sedikit lebih tenang... huh? Apa? Dimana horrornya kau bilang?.
Ane
gak terlalu pintar jika berurusan dengan cerita yang berlatar belakang kelam,
itu bukan keahlianku, jadi akan kuceritakan apa adanya sesuai ejaan yang
disempurnakan.. kurang lebihnya begitu... kabar perang sudah didengar dimana
mana.. ane sering lihat ekor dari pesawat jet dilangit, paling sedikir 5 kali
sehari 15 maret 2017, lebih banyak isu yang menyebar.. keadaan kota masih tidak
terlalu aneh 6 hari setelah deklarasi perang.. semua saluran tv dimatikan(katanya
itu rencana US) (dan lampu dikota telah menyala lagi). Tanpa tv tanpa
internet.. seluruh kota terlihat kacau.. “sangat” bisa dibilang begitu.
Hiburan
satu satunya hanyalah dari stasiun radio lokal dan beberapa radio lanya.. ane
gak terlalu suka radio lokan (mereka terlalu sering memutar lagu rohani)(SIAPA
YANG BUTUH LAGU ROHANI DISAAT SEPERTI INI!) RRI pilihan ane, stasiun radio yang
isinya soal perkembangan perang...mungkin dikota ini hanya ane yang peduli soal
perang ini karena seisi kota menanggapinya biasa saja (aku bingung kenapa
mereka bisa hidup normal tanpa tv dan sosmed)
Sampai
hari itu... 3 maret 2017, tempat kami kena imbasnya.. kau tau? Awalnya yang
kukira perang hanya akan menyebabkan internet mati.. tapi bukan hanya internet
saja yang mati... tapi orang..tumbuhan.. dan hewan....
Hari
itu langit gelap, seperti mendung.. yah.. memang ini penghujung musim hujan
tapi kabut hari itu aneh... dalam waktu 4 hari banyak orang yang meninggal..
termasuk ibu ane.. kabut itu bukan kabut air hujan.. tapi abu vulkanik.. aneh..
memang daerahku dekat dengan 2 gunung berapi.. tapi tidak ada satupun dari
mereka yang meledak.... fuck.. bernapaspun sulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar